MOTIVASI

Defenisi Motivasi

Menurut Mulyasa (2003motivasi adalah 
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
Dimyati dan Mudjiono (2002) kekuatan mental, kekuatan mental itu berupa keinginan dan perhatian, kemauan, cita-cita di dalam diri seorang  yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya; hasrat dan minat; harapan dan cita-cita
JENIS – JENIS MOTIVASI
Motivasi Primer
Motivasi primer adalah motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar, motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.
Motivasi sekunder
Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari,motif ini dikaitkan dengan motif sosial, sikap dan emosi dalam
SIFAT MOTIVASI
Motivasi Intrinsik
Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari luar individu.  Contoh orang berwirausaha karena dorongan untuk  memiliki usaha sendiri

Motivasi Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar, contoh: Ia belajar karena terdorong oleh orang lain, karena takut mendapatkan hukuman.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI

       1. Faktor Ekstern
      Lingkungan kerja
      Pemimpin dan kepemimpinannya
      Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
      Dorongan atau bimbingan atasan
        
       2. Faktor Intern
      Pembawaan individu
      Tingkat pendidikan
      Pengalaman masa lampau
      Keinginan atau harapan masa depan.
TEORI-TEORI MOTIVASI
Teori kebutuhan Abraham Maslow
Fisiologis kebutuhan-Ini adalah kebutuhan dasar udara, air, makanan, pakaian dantempat tinggal. Dengan kata lain,
Keselamatan dan Keamanan  kebutuhan-kebutuhan antara lain, lingkungan dan emosional keselamatan fisik dan perlindungan.
Sosial kebutuhan-kebutuhan sosial termasuk kebutuhan untuk cinta, sayang, perawatan,belongingness, dan persahabatan.
Esteem kebutuhan-Esteem kebutuhan terdiri dari dua jenis: harga kebutuhan internal(harga diri, kepercayaan diri, kompetensi, prestasi dan kebebasan) dan harga kebutuhan eksternal (pengakuan, kekuasaan, status, perhatian dan kekaguman).
Kebutuhan aktualisasi diri-ini termasuk dorongan untuk menjadi apa yang Anda mampu menjadi / apa yang Anda memiliki potensi untuk menjadi. Hal ini termasuk kebutuhan untuk pertumbuhan dan kepuasan diri.Ini juga mencakup keinginan untuk memperoleh lebih banyak pengetahuan, sosial-layanan, kreativitas dan menjadi estetika.Kebutuhan aktualisasi diri tidak



Teori Kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
q  Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi
                dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil
q  Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat
                orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
q  Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar
                pribadi yang ramah dan akrab.
Teori Keadilan
       Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).

Teori X dan Y    oleh    Douglas McGregor

Teori x mengasumsikan bahwa karyawan tidak senang bekerja. Berdasarkan teori X maka:
q  Orang-orang tidak suka bekerja maka
    menghindarinya
q  Karena orang tidak suka bekerja, maka
    manajer harus memaksa, mengontrol, 
    dan sering melakukan ancaman-ancaman
     kepada karyawan guna memenuhi target 
     perusahaan.
q    Para karyawan membutuhkan pemimpin 
      karena mereka hanya memiliki sedikit 
      ambisi dan tanggungjawab.

Teori Y mengasumsikan  bahwa
q  Secara alamiah orang-orang tidak benci bekerja,
     bekerja adalah hal terpenting dalam hidupnya
.
q   Karyawan akan mempunyai komitmen untuk
     mencapai tujuan jika ada kejelasan tercapaian
     tujuan akan memberikan penghargaan pribadi
q   Karyawan sering mencari dan dengan senang
      hati menerima pertanggungjawaban
q    Karyawan memeiliki potensi untuk membantu
       menetapkan tujuan organisasi
q     Pada umumnya perusahaan tidak sepenuhnya
       menggunakan sumberdaya manusia yang 
       dimilikinya

Teori dua factor
       Teori dua faktor (kadang-kadang disebut juga teori motivasi-higiene) dikemukakan oleh psikolog, Frederick Herzberg Dalam keyakinannya bahwa hubungan individu dengan pekerjaannya merupakan hubungan dasar dan bahwa sikap seseorang terhadap kerja sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu itu.
       Dari respons yang dikategorikan, Herzberg menyimpulkan bahwa jawaban yang diberikan orang-orang ketika mereka merasa senang mengenai pekerjaannya sangat berbeda dari jawaban yang diberikan ketika mereka merasa tidak senang.
       Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidak beradaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : (1) Upah, (2) Kondisi kerja, (3) Keamanan kerja, (4) Status, (5) Prosedur perusahaan, (6) Mutu penyeliaan, (7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan

TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh
tiga komponen, yaitu:
q  Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
q  Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam  melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
q  Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau    negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi    harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

Motivasi kewirausahaan
       Dalam “Enterpreneurs Handbook”, yang dikutip oleh Yuyun Wirasasmita (1994:8), dikemukakan beberapa alasan mengapa seseorang berwirausaha, yakni :
»      Alasan keuangan.
»      Alasan sosial.
»      Alasan pelayanan.
»      Alasan memenuhi diri.
Menurut Zimmerer ( 1996) ada beberapa peluang yang dijadikan motivasi yang dapat diambil dari kewirausahaan, yaitu :
»      Peluang untuk memperoleh kontrol atas kemampuan diri.
»      Peluang untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh.
»      Peluang untuk memperoleh manfaat secara finansial.
»      Peluang untuk berkontribusi kepada masyarakat dan utnuk menghargai usaha-usaha seseorang.
       Sujuti Jahja (1977) menambahkan ada empat nilai motivasi kewirausahaan dengan ciri masing-masing, sebagai berikut :
»      Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya pengambil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
»      Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.
»      Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering menghadap ke arah tertentu (aliran fengshui) supaya berhasil.
»      Wirausaha berorientasi pada non materi, dengan bekerja berdasarkan kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung dengan menggunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar